Hai sobat Dasanesian, apakah kalian pernah menulis? Pasti jawabannya pernah. Ya, karena keterampilan menulis ini, menjadi salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh peserta didik, terutama dalam keterampilan kebahasaan.
Menurut Djago Tarigan, menulis merupakan kegiatan mengekspresikan secara tertulis berbagai macam ide, gagasan, perasaan, pendapat, ataupun pikiran. Dengan menulis, seseorang bisa menyampaikan apa yang ada dalam pikirannya menjadi kata-kata. Untuk bisa berlatih menulis, memang butuh ketekunan dan perjuangan. Selain itu, perlu juga tekad dan motivasi tinggi agar tidak goyah saat menjalani proses menulis.
Menulis tidaklah mudah. Dalam menulis terdapat beberapa kesulitan, seperti mencari ide, membagi waktu, menyesuaikan mood, dan terhalang sarana prasarana yang tersedia. Namun dengan niat dan usaha yang sungguh-sungguh kesulitan itu pasti dapat kita atasi.
Pasti kalian sering mengalami kesulitan dalam menulis bukan? Apalagi di masa pandemi seperti ini semua kegiatan dibatasi dan mempersulit kita untuk ber-progres. Walaupun tidak bisa bertanya kepada guru secara langsung, kita bisa mencari informasi melalui internet. Dengan memperbanyak literasi, juga akan menambah kemampuan menulis kita.
Masa pandemi sebenarnya tidak menghambat kita untuk ber-progres. Justru banyak sekali event dan perlombaan yang diadakan di masa pandemi seperti ini. Hal tersebut bisa kita manfaatkan untuk menambah pengalaman dan mengasah keterampilan. Dengan adanya teknologi canggih, kita bisa memanfaatkannya untuk mengeksplor diri. Kesempatan ini harusnya jangan disia-siakan, besar sekali peluang kita untuk mencoba hal baru.
Sebagai contoh teman kita yang bernama Umi Nurul Fadillah dari kelas XII MIPA 2 yang beberapa waktu lalu tepatnya pada bulan Maret 2020, berhasil menjuarai beberapa lomba salah satunya lomba Karya Tulis Ilmiah. Kak Umi yang awalnya hanya siswa biasa yang pendiam, namun dia termotivasi untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik. Dengan latar belakang keluarga yang sederhana, Kak Umi mampu membuktikan bahwa latar belakang keluarga tidak menghambat dirinya untuk berkarya.
Sesuai dengan motto hidupnya bahwa “hidup itu seperti menggambar tanpa penghapus”, apa yang kita lakukan akan terus terekam dan tidak bisa menghapus kesalahan. Oleh karena itu, lakukan perubahan dengan karya. Jauhi plagiarisme yang hanya meng-copy paste apa adanya. Gunakan link-link seperti kompas dan jurnal, sertakan juga sumber pada tulisan kita.
Pesan untuk para penulis pemula, teruslah menulis dan harus pandai-pandai mencari peluang yang ada di sekitar kita, seperti mengikuti lomba, karena sertifikat kejuaraannya bisa digunakan untuk mendaftar SNMPTN.
Penulis :
- Aulya Kusumadani X MIPA 2
- Fatikhah Aniq Hanifah X MIPA 4
- Shafa’ Salsabila X IPS 2
- Nina Indria Olvian Putri X IPS 2
Penyunting : Nurbaity Khoirun Nissa XI MIPA 3