Isra mi’raj merupakan salah satu peristiwa penting bagi kehidupan Nabi Muhammad SAW dan umat Islam. Banyak hikmah dari peristiwa isra mi’raj yang dapat diambil untuk diterapkan dalam kehidupan seorang muslim. Peristiwa ini diperingati setiap tanggal 27 Rajab pada kalender Hijriah, yang bertepatan dengan hari Kamis, 11 Maret 2021 / 27 Rajab 1442 H. Peristiwa isra mi’raj yang dialami Nabi Muhammad SAW dilukiskan dalam Surah Al-Isra:1, “Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.”
Isra yang bermakna perjalanan malam adalah peristiwa ketika Nabi Muhammad SAW berangkat dari Ka’bah di Makkah ke Baitul Maqdis di Yerusalem. Jarak Makkah ke Yerusalem sekitar 1.239 km. Pada sekitar 621 Masehi, jarak ini normalnya dapat ditempuh dengan perjalanan kuda atau unta sekitar satu bulan. Namun, Nabi Muhammad SAW mencapainya dalam semalam. Sementara itu, Mi’raj adalah peristiwa saat Nabi Muhammad SAW dari Baitul Maqdis di Yerusalem ke Sidratul Muntaha dengan melewati 7 langit. Beliau akhirnya tiba di Sidratul Muntaha, yaitu simbol puncak pengetahuan yang paling mungkin dicapai makhluk. Dalam Surah an-Najm:17, digambarkan bahwa “Penglihatannya (Muhammad) tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya.”
Nabi Muhammad SAW menerima perintah sholat dari Allah SWT untuk umat Islam. Awalnya, jumlah yang ditetapkan untuk perintah sholat yaitu 50 waktu dalam sehari. Setiap kali Nabi Muhammad SAW turun dari langit ke langit, Nabi Musa AS mengingatkan beliau bahwa jumlah tersebut terlalu besar dan meminta untuk diberi keringanan hingga 5 waktu dalam sehari, dan beliau malu untuk memohon lebih sedikit lagi. Pada akhirnya, ditetapkannya perintah sholat 17 rakaat dalam lima waktu setiap hari.
Peristiwa ini tidak luput dari sebuah makna dan hikmah. Adapun hikmah yang dapat dipetik dari peristiwa isra mi’raj, sebagai berikut :
- Mendirikan sholat 5 waktu sesuai perintah Allah yang disampaikan saat peristiwa Isra Mi’raj
- Meyakini bahwa setelah kesulitan pasti akan datang kemudahan dari Allah SWT
- Meyakini bahwa segala kesulitan serta ujian yang datang bisa menjadi cara untuk meningkatkan iman kita kepada Allah SWT
- Semakin mengimani dan meyakini bahwa Nabi Muhammad Saw adalah utusan Allah SWT.
- Meyakini kekuasaan Allah SWT atas peristiwa diangkatnya Nabi Muhammad SAW ke langit ketujuh mungkin terdengar mustahil, namun peristiwa itu benar terjadi atas kuasa dan kehendak Allah SWT.
Itulah perjalanan isra mi’raj Nabi Muhammad SAW yang dapat kami paparkan. Semoga adanya peristiwa ini, dapat meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT dengan melaksanakan perintah sholat tepat waktu, selalu melaksanakan perintah-Nya, dan menjauhi semua larangan-Nya. Semoga kita menjadi umat Nabi Muhammad SAW yang senantiasa taat atas semua perintah Allah SWT
Penulis : Aynun Aefa Mondeno kelas XI IPS 2
Shafa Salsabila kelas X IPS 2
Penyunting : Tim Redaktur