Motivasi Melanjutkan Perjuangan RA Kartini untuk Generasi Milenial Saat Ini

enggie tri wahyuni

Teman-teman Dasanesian, apakah kalian mengenal sosok Kartini? Tentu nama Kartini sudah tidak asing bagi kita ya, karena selalu kita peringati setiap tanggal 21 April 2021. Kartini dikenal sebagai pahlawan yang memperjuangan kesetaraan perempuan dengan laki-laki. Perjuangannya tidak dilakukan melalui jalan perang, melainkan dengan pemikiran cerdasnya. Meski Kartini lahir di tengah tradisi masyarakat Jawa foedal yang keras, ia memimpikan banyak hal untuk kaum wanita. Salah satunya akses pendidikan sebagai jalan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Dengan dibukukannya tulisan-tulisan Kartini oleh Mr.J.H Abendon yang berjudul “Habis gelap Terbitlah Terang” sungguh menjadi inspirasi bahwa kaum wanita sejatinya bisa maju untuk memperjuangkan hak wanita baik dari sikap dan juga tindakan demi memajukan bangsa. 

Wanita pada masa kini diharapkan bisa lebih tangguh dan bukan saatnya lagi wanita masa kini bersembunyi dibelakang pria yang masih menjunjung tinggi “kelemahan” yang selama ini terpatri di kepribadian kaum wanita pada umumnya. Wanita di jaman Kartini ada pada strata social yang rendah. Tugas wanita hanyalah macak (berhias), masak (memasak), dan manak (melahirkan). Wanita tidak berpendidikan, sehingga banyak yang menikah di umur 12 tahun, walaupun menjadi istri kedua dan seterusnya. Pada jaman itu, poligami masih merebak di mana-mana.

Hal inilah yang mengusik pikiran R. A Kartini agar perempuan mendapatkan pendidikan seperti kaum laki-laki. Tanpa semangat dan motivasi yang tinggi, sulit rasanya untuk memajukan bangsa ini. Lalu, apa saja yang bisa dilakukan wanita untuk meneruskan perjuangan Kartini di masa kini? Dikutip dari kompas.com dijelaskan bahwa hal-hal yang bisa kita lakukan yaitu:

  1. Tekun dan tidak berhenti untuk belajar

Pendidikan merupakan salah satu poin penting yang diperjuangkan oleh Kartini. Dengan pendidikan inilah para kaum wanita memiliki wawasan dan tekat untuk lebih maju dan berkembang.

Menempuh pendidikan bukan hanya di bangku pendidikan formal namun juga belajar dengan berbagai cara lainnya. Saat ini banyak sekali seminar dan workshop pelatihan yang bisa menjadi alternatif dalam meningkatkan keahlian dan wawasan.

Selain itu juga, banyak tersedia beasiswa pendidikan, salah satu cara agar mendapat beasiswa tersebut adalah dengan  tekun belajar

2. Partisipasi Politik

Kartini berharap akan terciptanya lingkungan yang lebih kondisif bagi perempuan untuk mendapatkan hak yang layak.

Hal ini bisa diwujudkan dengan partisipasi politik yang lebih baik. Dengan system demokrasi Negara ini, politik dalah jalur penting  untuk mewujudkan aspirasi masyarakat.

Banyak perempuan-perempuan Indonesia yang terjun dalam politik, sebagai contoh  presiden kelima Indonesia yaitu Ibu Megawati Soekarnoputri. Beliau merupakan perempuan pertama yang terpilih dan menjabat sebgai presiden Republik Indonesia. Hal itu menjadikan motivasi bagi kaum wanita yang mempunyai hak dalam hal kepemimpinan. Tak hanya pria yang bisa menjadi seorang pemimpin namun wanita pun bisa menjadi seorang pemimpin.

3. Memiliki hubungan yang sehat

Kartini menolak ketika akan dipoligami karena dianggap sebagai pola hubungan yang tidak sehat. Namun dengan terpaksa, ia harus mengalami hal terrsebut karena keterbatasan kondisinya saat itu.

 Pola hubungan yang sehat berarti menekan hal buruk yang akan terjadi pada perempuan, misalnya kekerasan dan pelecehan. Dengan hubungan yang sehat mewujudkan keterbukaan, kesetaraan, dan saling menghargai.

4. Menekan angka kekerasan pada perempuan

Angka kekerasan pada perempuan yang terjadi di Indonesia masih cukup tinggi. Kekerasan pada perempuan tidak hanya terjadi secara langsung namun, juga di ranah daring. Jenis kekerasan yang terjadi baik fisik, psikis, seksual, gender, dan ekonomi.

Kita dapat berpartisipasi dalam menekan angka kekerasan pada perempuan yaitu dengan meningkatkan kepedulian. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan dukungan dan mencari bantuan apabila menemui atau melihat seseorang yang sedang mengalaminya.

Penulis: 1.Dwi Rizki Yulianti XI MIPA 3

2. Enggie Tri Wahyuni XI MIPA 1

Penyunting: Tim Redaktur

Next Post

Olahraga Di Bulan Ramadhan Untuk Kaum Perempuan

Bulan Ramadhan merupakan waktu di mana  umat Islam di seluruh dunia menjalankan kewajiban ibadah puasa. Di bulan yang penuh berkah ini, umat muslim mengisi harinya dengan memperbanyak amal ibadah. Di samping itu, aktivitas harian juga tetap dilakukan, seperti bekerja, sekolah, dan olahraga. Namun sering kali untuk menghemat energi saat puasa, […]