Oleh: Rina Rafitasari, S.Pd.
Halo sobat Lentera? Lentera edisi kali ini akan membahas tentang investasi oksigen yang telah dilaksanakan oleh SMA Negeri 10 Purworejo. Investasi tidak hanya selalu berkaitan dengan modal. Akan tetapi, bisa berkaitan dengan suatu hal yang ditanam agar bisa membuahkan hasil di masa depan. Sebagai sekolah adiwiyata, SMA Negeri 10 Purworejo, berupaya untuk menjaga stok oksigen yang baik untuk generasi berikutnya. Penanaman pohon adalah salah satu caranya.
Pohon merupakan penyuplai oksigen yang besar. Dengan adanya pohon, ketersediaan oksigen akan terjamin. Pohon akan menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen yang dibutuhkan oleh makhluk hidup.
Pohon yang dipilih untuk ditanam adalah kelor, yang merupakan ikon unggulan dari adiwiyata SMA Negeri 10 Purworejo. Kelor memiliki banyak sekali manfaat bagi tubuh. Kandungan nutrisi dalam kelor sangat banyak. Kelor juga berperan dalam peningkatan imun tubuh sebagai upaya pencegahan Covid-19. Manfaat lain dari kelor yaitu: mengontrol tekanan darah, menurunkan berat badan, menurunkan kadar kolesterol, merawat rambut dan kulit, dan lain-lain.
Penanaman kelor dipimpin langsung oleh Bapak Anung Anindito yang merupakan guru biologi sekaligus Pembina KIR di SMA Negeri 10 Purworejo. Penanaman kelor dilaksanakan oleh siswa-siswi kelas XI yang diajar oleh Bapak Anung, yaitu XI MIPA 1, XI MIPA 2, XI MIPA 3, dan XI MIPA 4.
Jadwal penanaman kelas XI MIPA 1 yaitu pada hari Senin, 3 Mei 2021 dan berlanjut untuk kelas XI MIPA 2 dan seterusnya. Mulai dari pukul 08.00 sampai dengan selesai.
Sebelum mulai penanaman pohon, siswa juga mendapat materi mengenai sel, mikrooragnisme virus, klasifikasi 5 kingdom, sistem pencernaan, dan lain-lain. Setelah itu, mulailah penanaman kelor. Siswa-siswi datang dengan pakaian olahraga lengkap dengan mematuhi protokol kesehatan.
Alat-alat yang dipersiapkan di antaranya adalah sabit, pancong, cangkul, dan linggis. Penanaman dilakukan di pekarangan belakang gedung kelas XII MIPA 1. Pekarangan tersebut masih berupa lahan kosong, sehingga bisa dimanfaatkan untuk lahan yang produktif.
Siswa-siswi menyiapkan kelor dengan panjang satu meter dan akan ditanam dengan jarak tanam 2 meter. Penanaman berdasarkan urutan kelas dan nomor absen. Urutan menanam mulai dari selatan ke utara.
Setelah ditanam, tindakan selanjutnya adalah perawatan. Perawatannya adalah dengan cara disiram setiap hari. Jadwal penyiraman satu hari ada lima orang. Nomor absen 1-5 hari pertama, 6-10 hari kedua, dan seterusnya. Diusahakan kelor yang ditanam tidak mati. Jika mati, akan mengurangi nilai di raport nanti. Penanaman kelor merupakan tugas proyek. Oleh karena itu, para siswa juga membuat portofolio untuk kegiatan yang telah dilakukan dan makalah yang berhubungan dengan tanaman kelor.
Indah Widya, salah seorang siswi kelas XI MIPA 1 mengatakan, “Yang didapatkan dari kegiatan ini, kami menjadi tahu kandungan nutrisi, penanaman, perawatan kelor, dan bagaimana peranan dalam penanggulangan Covid-19. Selain itu, kami mendapat pelajaran sikap yaitu amanah, disiplin, dan tanggung jawab. Amanah, karena kami harus menjaga agar satu batang kelor yang kami bawa tetap hidup; disiplin karena kami harus disiplin menyiram setiap hari, dan tanggung jawab yaitu sebagai wujud kepatuhan mengerjakan tugas dari guru kami.”
Wah, ternyata luar biasa sekali kegiatan ini ya, mari kita galakkan juga kegiatan ini di lingkungan masing-masing agar oksigen ketersediannya tetap terjamin.