Badan Tetap Sehat Meski Makan Berbagai Olahan Daging Kurban

nurbaity

Foto : Tribunnews.com

Perayaan idul adha tahun ini masih sama dengan tahun yang lalu. Kita masih berdampingan dengan virus corona. Namun, soal olahan daging kurban tentulah setiap tahun pasti terdapat berbagai macamnya. Idul adha identik dengan hari raya kurban. Orang-orang banyak yang melakukan ibadah kurban. Hewan yang sering dikurban adalah kambing dan sapi.

            Daging hewan kurban biasanya diolah menjadi gulai, rendang, sate dan olahan daging lainnya. Namun, kebanyakan diolah menjadi sate. Dalam merayakan idul adha Anda diharuskan untuk tetap harus menjaga kesehatan supaya terhindar Covid-19 dan penyakit kardiovaskular.

            Hidangan berbahan dasar daging kambing dan sapi sering dikaitkan dengan kolesterol serta darah tinggi yang disebabkan oleh lemak. Akan tetapi, semua itu bisa dihindari dengan melakukan beberapa cara agar tetap sehat.

  1. Hindari konsumsi jeroan berlebihan

Jeroan mengandung banyak kolesterol dan purir di dalamnya. Hindari menyantap jeroan seperti babat, usus, dan hati supaya kadar kolesterol tidak melonjak naik.

  • Pilih bagian daging yang tidak terlalu berlemak

Buang bagian lemak saat membersihkan daging. Untuk menghindari penyakit kardiovaskular seperti hipertensi dan kolesterol, sebaiknya hilangkan bagian lemak saat anda mengolah daging kurban. Selain lebih sehat, dagin tanpa lemak juga tidak kalah enak rasanya.

  • Hindari hidangan bersantan

Mayoritas orang Indonesia pasti setuju bahwa gulai daging sapi maupun kari kambing rasanya sangat enak. Akan tetapi santan yang biasa digunakan untuk membuat hidangan ini dapat meningkatkan LDL (Low Density Lipoprotein) atau yang kerap disebut “kolesterol jahat” dalam darah.

Alih-alih membuat makanan berat dengan kuah santan kental, sajikan daging dalam bentuk hidangan lebih rendah lemak seperti sate, sop dan dengan tambahan sayuran.

  • Ganti karbohidrat dengan sayuran

Lalapan kol dan kemangi, acar timun, tumis buncis ataupun sayur selada serta tomat. Makanan pendamping seperti tumis sayuran atau selada dipercaya dapat menurunkan kadar kolesterol jahatpada daging kurban.

5. Atur Jeda Waktu Menyatap Olahan Daging

Saat Hari Raya Idul Adha tiba, ada berbagai macam olahan daging yang bisa Anda santap. Namun jika Anda ingin tetap sehat, sebaiknya beri jeda waktu selama 6 jam antara waktu makan Anda. Misalnya jika anda memakan daging kurban saat sarapan pukul 6 pagi, sebaiknya Anda mengonsumsi daging lagi saat sudah pukul 12 siang.

Menurut pada ahli, tubuh manusia memiliki waktu tersendiri untuk  istirahat. Selain itu juga tubuh memiliki periode dalam mencerna makanan. Maka dari itu, mengatur jadwal makan tentu sangat penting bagi kesehatan tubuh kita.

6. Minum Teh Hijau Setelah Makan Daging Kurban

Siapa nih yang suka tidak tega untuk menolak tawaran seseorang untuk makan, padahal sedang diet? Eitss Anda tidak perlu khawatir. Saat idul Adha tiba, tentulah tersedia berbagai olahan daging, mulai dari sate, tongseng, gulai, rendang, atau bahkan soto. Nahh untuk menghindari lemak yang berlebih, tips ini perlu Anda coba.

Setelah memakan daging, minumlah secangkir teh hijau atau air lemon untuk membantu meningkatkan metabolisme dan menetralisir lemak pada daging. Ingat yah jangan pakai gula!

Itulah beberapa tips yang bisa Anda jalankan agar tetap sehat walau makan berbagai olahan daging kurban. Namun pastikan daging yang Anda makan tidak berlebihan yah!! Sebab segala sesuatu yang berlebihan pastilah tidak baik untuk tubuh manusia.

Sumber : https://www.generali.co.id/id/healthyliving/detail/542/jaga-sistem-imun-tetap-aktif-lewat-opsi-sehat-saat-idul-adha

Nama Penulis :

  1. Himatus Saniyah (XII MIPA 3)
  2. Nurbaity Khoirun Nissa (XII MIPA 3)

Penyunting: Tim redaktur

Next Post

Pentingnya Olahraga untuk Menurunkan Kadar Kolesterol

Antara daging kambing dan daging sapi. Hayo, mana yang sahabat lentera lebih suka? Ingat kata daging ingat juga dong sama Idhul Adha kemarin. Eksperimen olahan daging apa saja nih yang sudah sahabat lakukan? Terus bagaimana hasilnya, enak tidak? Yang jelas harus bisa diterima di lidah ya sahabat. Akan tetapi, apa […]