Biografi Kepala SMA Negeri 10 Purworejo, Dra. Setyo Mulyaningsih, M.Pd.BI.

Lentera

Ibu Dra. Setyo Mulyaningsih, M.Pd.B.I. menjadi kepala SMA Negeri 10 Purworejo sejak bulan September 2019. Dikenal dengan nama akrabnya Ibu Setyo, Beliau lahir di Bogor pada tanggal 28 Februari 1968 dari pasangan Idris Sofyan dan Dalimah. Perempuan dengan hobi menulis dan berenang  ini,  adalah anak keenam dari tujuh bersaudara, mempunyai tiga kakak laki-laki, dua kakak perempuan, dan satu adik laki-laki. Beliau memiliki seorang ayah yang berprofesi sebagai polisi. Hal itu, mengharuskan ayah Ibu Setyo berpindah-pindah tugas dari kota ke kota. Dimulai dari Bandung, Bogor, Kalimantan, dan Wonosobo. Itulah yang melatarbelakangi tempat kelahiran dari Ibu Setyo ini.

            Pada tahun 1970, ayah Ibu Setyo beserta keluarganya memutuskan untuk berpindah dan menetap di Purworejo saat dipindahtugaskan. Alasan lain yang melatarbelakangi untuk memilih Purworejo menjadi tempat kediaman mereka, karena Purworejo menjadi tempat kelahiran kedua orang tuanya. Hingga akhirnya, Beliau menetap di Kledung Kradenan, RT 02/RW 04, Banyuurip, Purworejo, Jawa Tengah, bersama ibunya dan kakak-kakaknya, mengingat ayahnya masih harus pergi keluar kota untuk tugas dinas.

            Riwayat pendidikan Ibu Setyo dimulai dengan Sekolah Dasar di SDN Trirejo, Loano, Purworejo, kemudian dilanjutkan dengan SMP dan SMA di swasta. Waktu itu, masih jarang sekolah negeri. Ayahnya juga beranggapan bahwa sekolah swasta lebih disiplin dibandingkan sekolah negeri. Setelah lulus SMA, Beliau melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi Untidar. Beliau mengambil prodi Pendidikan Bahasa Inggris pada tahun 1986-1991. Alasan beliau mengambil prodi tersebut yaitu materi yang disampaikan oleh guru SMA-nya mudah ditangkap. Kesenangannya dengan bahasa inggris, juga berawal dari pujian gurunya, ketika diperintahkan untuk membaca teks cerita yang berjudul “Why Do the Birds Sing”. Sejak saat itulah, beliau memiliki rasa kepercayaan diri yang tinggi.

            Riwayat penugasan setelah menamatkan di jenjang perguruan tinggi, Ibu Setyo mengajar di SMEA sejak tahun 1991. Tahun 1993, beliau menikah dengan Drs. Supriyanto M.M.Pd. Sejak saat  itu, Ibu Setyo dan Bapak Supriyanto menetap di Kledung Kradenan, RT 03/RW 04, Banyuurip, Purworejo, Jawa Tengah. Bapak Supriyanto,  mulanya mengajar di SMA Negeri 10 Purworejo. Kemudian, tahun 2019 beliau dipindahtugaskan ke SMA Negeri 1 Wadaslintang sebagai kepala sekolah. Tahun 1995 Ibu Setyo diangkat menjadi PNS dan ditempatkan di SMA Negeri 1 Rowokele hingga tahun 1995. Tahun 1995 beliau dipindah tugaskan ke SMA Negeri 7 Purworejo sampai dengan 2019.

            Selama menjadi guru, Ibu Setyo meraih banyak prestasi. Pada tahun 2013, beliau meraih juara 1 sebagai guru berprestasi tingkat kabupaten, kemudian dikirim ke provinsi dan meraih harapan 1. Beliau dipilih sebagai perwakilan guru untuk mengikuti lomba KIR mengenai (PTK) Penilaian Tindakan Kelas dengan judul “Duta Dunia” yang memiliki arti dua tamu dua menerima dengan meraih juara 1 tingkat provinsi. Selama 4 tahun berturut-turut menjadi finalis tentang kepenulisan di tingkat provinsi. Karena kepenulisan inilah, Beliau mendapat kenaikan pangkat menjadi 4b.

            Saat ini, beliau mengabdi di SMA Negeri 10 Purworejo sebagai kepala sekolah. Banyak harapan beliau kepada SMA Negeri 10 Purworejo di antaranya, bisa diterima baik oleh warga SMA Negeri 10 Purworejo, seluruh siswa mempunyai visi yang maju meskipun SMA Negeri 10 Purworejo berada di pelosok, dan semua lulusan SMA Negeri 10 Purworejo dapat melanjutkan ke perguruan tinggi. Beliau selalu memegang teguh motto hidupnya yang dijadikan motivasi untuk dirinya sendiri dan orang lain yaitu “do good and good welcome to you”

            Itulah sosok pemimpin SMA Negeri 10 Purworejo yang perlu diketahui agar kita lebih mengenal dekat dengan beliau. 

Penulis : Dwi Rizki Yulianti (XI MIPA 3)

               Indah Widya Sari (XI MIPA 1)

Next Post

Maybe We are The Same

oleh: Fatya Restu Pandini (X MIPA 1) Setelah saya menerima pengumuman bahwa saya diterima di SMA Negeri 10 Purworejo, saya menyiapkan peralatan sekolah. Walaupun saya melaksanakan sekolah secara daring, semua harus dipersiapkan dengan baik. Saya tidak tahu kapan akan sekolah secara offline. MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) hari pertama, saya […]