Halo Dasanesian, pernahkah kalian melihat sampah yang menggunung? Tentu pernah ya, dan itu sangat tidak membuat nyaman. Pemandangan yang tidak bagus serta bau yang menyengat pun akan terasa. Apa yang akan terjadi bila setiap manusia membuang sampah setiap harinya. Pasti akan menggunung. Lalu bagaimana mengatasinya? .Penangganan masalah sampah merupakan tanggung jawab bersama, baik pemerintah maupun masyarakat. Apalagi permasalahan sampah tidaklah hanya sekedar bagaimana mengolah atau mengelola sampah, tetapi juga terkait dengan masalah budaya dan sosiologi masyarakat.
Masyarakat di Indonesia sebagian besar masih tidak peduli dengan sampah. Kurangnya pengetahuan tentang upaya penanggulangan sampah membawa kebiasaan buruk seperti membuang sampah sembarangan. Maka dari itu, perlu kita bersama-sama belajar bagaimana mengatasi persoalan sampah ini.
Upaya yang dilakukan dalam penanganan sampah sampah saat ini dikenal dengan 3R, yaitu Reduce (kurangi), Reuse (gunakan kembali), dan Recycle (daur ulang).
- Reduce
Reduce (kurangi) adalah langkah pertama dalam upaya penanganan sampah. Reduce berarti upaya mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Jadi, upaya ini dilakukan agar sampah tidak sampai diproduksi.
Adapun contoh kegiatan reduce yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:
- Membawa tas belanja dari bahan kain yang bisa dipakai berulang kali daripada menggunakan tas belanja yang berbahan plastik (kresek) yang hanya bisa digunakan sekali pakai.
- Mengganti sedotan plastik dengan sedotan yang terbuat dari bahan stainless steel untuk minum.
- Menggunakan wadah makan atau minum yang bias digunakan berulang kali.
- Menggunakan produk yang dapat diisi ulang (refill).
- Menggunakan produk tanpa kemasan non organik, seperti membeli makanan dengan bungkus yang terbuat dari daun pisang.
- Mengurangi penggunaan kertas. Misalnya menggunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat.
- Menghindari pembelian produk atau barang-barang yang kurang perlu baik dalam jumlah sedikit maupun banyak.
Tantangan dari penerapan upaya reduce ini adalah kedisplinan. Dengan kedisplinan maka akan tercipta budaya di masyarakat yang tertib dengan bijak mengurangi sampah.
2. Reuse
Reuse (gunakan kembali)adalah upaya penanganan sampah dengan menggunakan kembali sampah yang telah digunakan untung fungsi yang sama atau fungsi yang lainnya. Reuse mirip dengan reduce yang dikategorikan upaya untuk tidak menghasilkan sampah.
Berikut contoh kegiatan reuse yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
- Memilih produk atau barang yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang-ulang. Misalnya sekarang ini pandemi Covid-19 diwajibkan menggunakan masker, oleh karena itu dianjurkan menggunkan masker kain yang dapat dipakai berulang kali dan dapat dicuci daripada menggunakan masker medis yang sekali pakai.
- Menggunakan kemasan produk atau barang yang telah kosong untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya. Misalnya kemasan cat yang berbahan plastik digunakan untuk pot tanaman.
- Menggunakan kembali sisi kertas yang masih kosong untuk menulis atau untuk media fotokopi.
- Menggunakan sampah kertas yang masih bersih untuk packing seperti untuk membungkus bumbu-bumbu dapur, dan lain sebagainya.
- Menjual atau memberikan produk atau barang yang sudah jadi sampah tersebut kepada loakan atau pihak yang memerlukan.
Tantangan dalam menerapakan reuse ini adalah banyak orang yang memilih menerapkan gaya hidup yang serba instan yang banyak menggunakan produk dengan kemasan non organik (sekali pakai)
3. Recycle
Recycle (daur ulang) sampah merupakan tahapan ketiga dari kegiatan 3R, setelah reduce dan reuse tidak berhasil. Recycle adalah upaya penanganan sampah dengan cara mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat atau bernilai guna.
Penerapan recycle sampah yang paling efektif adalah melalui proses industri. Karena dengan proses produksi, maka recycle sampah non organik bisa menjadi produk baru hasil pabrik. Meskipun kualitas produknya mengalami penurunan namun fungsi dan manfaatnya sama.
Contoh kegiatan recycle sampah yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
- Mengolah sampah organik seperti sayuran dan buah-buahan yang sudah membusuk menjadi pupuk kompos.
- Mengolah sampah ketas menjadi produk kertas daur ulang.
- Menggunakan ban bekas dan botol plastik untuk pot tanaman.
- Mengolah sampah non organik menjadi produk hand made atau kerajinan.
Tantangan dari penerapan recycle ini adalah bagaimana cara mengolah sampah non organik menjadi barang baru atau barang hasil industri yang memiliki fungsi dan manfaat yang sama.
Penerapan 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) di SMA Negeri 10 Purworejo terus digalakkan. Misalnya dengan membuang sampah sesuai dengan peruntukannya. Pengelompokan tempat sampah tersebut menggunakan warna-warna yang berbeda untuk mengetahui jenis sampahnya. Warna merah untuk jenis sampah plastik, warna kuning untuk jenis sampah kertas, dan warna hijau untuk sampah jenis daun-daunan. Pengelompokan tempat sampah tersebut sudah menjadi awal upaya penanganan sampah. Penggunaan google classroom dalam pengumpulan tugas juga merupakan salah satu cara mengurangi penggunaan kertas. Di pelajaran Kewirausahaan kami juga belajar bagaimana mengolah sampah menjadi barang kerajinan. Misalnya mengubah bungkus kopi menjadi tas belanja, membuat sampah plastik menjadi bunga-bunga. Harapan kami ke depannya, upaya 3R bisa diterpkan di SMA Negeri 10 Purworejo.
Sumber: https://www.pengadaan.web.id/2020/12/3r-reduce-reuse-dan-recycle.html?m=1
Penulis : Enggie Tri Wahyuni kelas XI MIPA 1
Murtahfina kelas XI MIPA 2
Penyunting: Tim redaktur