Antara daging kambing dan daging sapi. Hayo, mana yang sahabat lentera lebih suka? Ingat kata daging ingat juga dong sama Idhul Adha kemarin. Eksperimen olahan daging apa saja nih yang sudah sahabat lakukan? Terus bagaimana hasilnya, enak tidak? Yang jelas harus bisa diterima di lidah ya sahabat.
Akan tetapi, apa benar hanya itu saja, hanya bisa diterima di lidah? Ah masa sih? Apa kabar dengan yang lainnya? Yups, jika hanya bisa diterima di lidah, belum tentu bagian tubuh sahabat yang lain bisa menerimanya secara baik.
Nah, kalau begitu sebaiknya sahabat perlu memperhatikan cara pengolahan dan juga jumlah asupan yang dikonsumsi ya. Apalagi jika itu daging kambing, yang jika dikonsumsi secara berlebih, maka bisa meningkatkan kolesterol jahat di dalam tubuh lho.
Sebenarnya apa sih kolesterol itu? Dikutip dari Wikipedia, kolesterol adalah metabolit yang mengandung lemak sterol yang ditemukan pada membran sel dan disirkulasikan dalam plasma darah. Perlu diketahui juga nih sahabat bahwa semua makanan yang berasal dari hewan itu mengandung apa yang namanya kolesterol. Kolesterol itu dibutuhkan oleh tubuh untuk membangun dinding sel, mendukung metabolisme, serta membuat berbagai hormon, seperti estrogen dan testosteron.
Dilansir dari laman Alodokter, bahwa ada dua jenis kolesterol di dalam tubuh, yaitu kolesterol jahat (LDL/low density lipoprotein) dan kolesterol baik (HDL/high density lipoprotein).
Kolesterol LDL disebut kolesterol jahat karena jika kadarnya dalam darah berlebihan, dapat menyebabkan aterosklerosis atau penumpukan plak pada dinding pembuluh darah. Bila terjadi pada pembuluh darah jantung dan otak, aterosklerosis dapat menyebabkan penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke.
Sedangkan kolesterol HDL disebut kolesterol baik karena kolesterol ini dapat menghilangkan kolesterol buruk LDL dari darah. Hal ini menjadikan kolesterol HDL mampu mencegah penyakit jantung dan stroke.
Sahabat, selain dengan cara pengolahan daging serta jumlah konsumsi, ada juga lho cara lain yang tak kalah penting untuk menjaga kadar kolesterol dalam tubuh. Cara itu adalah dengan melakukan olahraga seperti :
- Lari
2. Jalan Kaki
Olahraga jalan kaki kerap dibandingkan dengan olahraga lari. Padahal, menurut penelitian, keduanya sama-sama punya manfaat untuk mengurangi risiko kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi.
Jalan kaki bisa jadi pilihan olahraga menurunkan kolesterol tinggi yang tepat, terutama bagi orang dengan masalah sendi.
3. bersepeda
Bersepeda juga termasuk jenis olahraga yang baik untuk menurunkan kolesterol tinggi. Kalori yang dibakar saat bersepeda tidak jauh berbeda dengan olahraga lari. Bersepeda umumnya juga baik bagi sendi pinggul dan lutut daripada lari, terlebih bagi orang berusia lanjut.
Jika punya gejala radang sendi, ada baiknya penderita kolesterol tinggi menjalankan olahraga bersepeda daripada lari. Olahraga bersepeda yang direkomendasikan untuk menurunkan kolesterol juga tak perlu jenis intensitas tinggi. Cukup bersepeda santai setiap hari.
4. Berenang
Renang adalah jenis olahraga aerobik yang paling ramah sendi. Renang juga termasuk olahraga yang bisa menurunkan kolesterol tinggi, menjaga berat badan tetap ideal, dan membakar lemak.
Menurut penelitian, manfaat renang yang menguntungkan pria salah satunya bisa menurunkan risiko kematian sampai 53%, jika dibandingkan orang yang malas bergerak.
5. Angkat beban
Olahraga aerobik angkat beban sangat bermanfaat bagi orang yang punya penyakit kolesterol tinggi. Menurut studi yang diterbitkan di jurnal Atherosclerosis, orang yang rutin latihan angkat beban punya kemampuan membersihkan kolesterol jahat (LDL) dengan lebih cepat. Jika dikombinasikan dengan olahraga resistensi, latihan aerobik manfaatnya bisa bertambah untuk meningkatkan kesehatan pembuluh darah.
6. yoga
Apabila beberapa opsi olahraga menurunkan kolesterol di atas dianggap terlalu berat, coba latihan peregangan seperti yoga. Yoga potensial untuk menurunkan kadar kolesterol jahat sekaligus mengurangi risiko penyakit jantung.
Orang yang mengikuti latihan yoga satu jam per hari selama tiga bulan, kadar kolesterol jahatnya terbukti menurun. Di luar beberapa rekomendasi olahraga di atas, aktivitas olah fisik apa pun sebenarnya baik bagi penderita kolesterol. Lakukan olahraga atau aktivitas fisik dengan intensitas sedang setidaknya 30 menit setiap hari. Bila memungkinkan, sahabat tambahkan latihan ketahanan dua kali seminggu. Sebisa mungkin, penderita kolesterol tinggi juga lebih aktif bergerak setiap saat.
Sumber-sumber:
Penulis:
- Anisa Destriani (XII MIPA 1)
- Subhan Birori (XII MIPA 1)
Penyunting: Tim redaktur